Ukiran Kamoro yang Unik
Tak setiap orang bisa menjadi maramowe. Hanya orang-orang tertentu yang mendapat warisan keahlian mengukir dari nenek moyang yang bisa melakukannya.
Ketika sedang mengukir, tak hanya suara pahat beradu dengan palu yang terdengar. Sesekali, terdengar pula suara tabuhan eme, sejenis gendang khas Suku Kamoro. Nyanyian para maramowe pun turut meramaikan suasana. Tabuhan eme dan nyanyian maramowe ini berusaha menghadirkan roh leluhur untuk mendampingi proses mengukir patung. Juga memberikan hiburan supaya para maramowe tidak bosan dan mengantuk.
Wemawe merupakan patung berbentuk orang yang menggambarkan sosok leluhur. Biasanya, wemawe berukuran besar dipakai untuk hiasan di luar ruangan, bahkan menjadi tugu yang berdiri di lapangan. Sedangkan mbitoro adalah patung yang menjadi totem para leluhur. Mbitoro harus ada di dalam setiap rumah adat. Orang-orang Kamoro percaya, mbitoro akan menjaga rumah dari bahaya dan kejahatan.
Keelokan dan keunikan ukiran Suku Kamoro menjadi warisan budaya yang harus kita jaga.(teks: Vero, foto: Ricky Martin, Vero )